Beranda blog

Diduga Pengedar Sabu, Warga Pancoran Dicokok Polisi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO, Lagi-lagi Jajaran satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Bondowoso mencokok Zainullah Bin Senol (30). Pasalnya ia diduga sebagai pengedar serbuk kristal atau sabu.

Zainullah warga dusun Widoro, Desa Pancoran, Bondowoso, Jawa Timur ini bertekuk lutut saat dicokok petugas, betapa tidak ia ketahuan menyembunyikan sabu didalam saku depan celananya.

Iptu Hadi Sukisman,Kasat Resnarkoba Polres Bondowoso mengatakan, Senol diamankan di jalan dusun Widoro, Desa Pancoran, Kecamatan kota Bondowoso,Rabu (3/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyampaikann adanya pelaku peredaran narkoba jenis sabu. Dengan ciri-ciri sesuai dengan tampilan fisik pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan dan dilakukan penggeledahan,ditemukan pada saku celana depan bungkusan plastik kecil yang berisi sabu.

“Dari Zainullah berhasil diamankan beberapa barang bukti, yaitu satu paket sabu yang dibungkus klip plastik disolasi. Serta uang tunai Rp 350 ribu dan satu HP,” kata Iptu Hadi, Kamis (4/7/2019).

Diterangkan bahwa berdasarkan barang bukti yang bersangkutan diduga melanggar Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU.RI No. 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.

“Ancaman hukuman minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun,” katanya.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, serta penyidikan Zainullah diamankan di Mako Polres Bondowoso, setelah nanti berkas lengkap atau P21 akan segera diserahkan ke Kejaksaan.

1744129950993

Diterjang Hujan Lebat, Dapur Rumah Warga Besuki Situbondo Ambruk

IMG-20250408-WA0090

Situbondo – Hujan lebat yang disertai hembusan angin kencang di Kecamatan Besuki telah memporak porandakan dapur rumah warga yang bernama Samawi (55). Rumah Sanawi yang berlokasi di Rt 03, Rw 01, Dusun Mandar, Desa Belimbing, Besuki, Situbondo, Jawa Timur tepat pukul 03.00 dini hari, Jumat, (8/3).


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media online ini di lapangan menyebutkan bahwa, panjang rumah 5 meter dan lebar 6 meter yang berpenghuni 5 jiwa tersebut hancur pada bagian dapurnya.
“Untung saja kelima penghuni rumah itu selamat meski dalam keadaan tertidur lelap,” ujar Sonata, anggota tim Paskalis BPBD Situbondo, Jumat, (8/3).


Sonata menambahkan bahwa kerugian yang dialami korban yakni diperkirakan sekitar Rp 15 juta. (ans)

1744129950993

DPRD Bondowoso Dorong Penataan Manajemen PDAM untuk Efisiensi dan Transparansi

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, menyampaikan bahwa penataan kembali manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi langkah penting dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini muncul, termasuk perbedaan pandangan terkait pengelolaan perusahaan daerah tersebut.

“Alhamdulillah, prosesnya sudah selesai dan draft-nya telah diserahkan kembali. Ini merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan perbedaan pandangan terkait manajemen di PDAM,” ujar Ahmad Dhafir usai rapat pembahasan bersama pemerintah daerah di Graha Paripurna ,Senin 3/11/2025.

Menurutnya, setelah izin operasional Tirta ditetapkan, struktur manajemen PDAM akan mengalami perubahan signifikan. Hal itu berarti, pejabat yang saat ini menjabat tidak serta-merta otomatis menjadi direktur di struktur baru.

“Kalau di PDAM itu kan ada direktur utama dan direktur lain dengan pembagian tugas yang jelas. Ke depan, fungsi dan tugas akan dipisahkan. Kalau sebelumnya air minum dan izin datar masih menjadi satu, nanti akan dipisah agar lebih efektif,” jelasnya.

Ia menegaskan, perubahan struktur tersebut merupakan bagian dari proses penataan kembali manajemen PDAM yang akan segera diselesaikan agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan. Harapannya, seluruh pihak bisa memahami arah perubahan ini dan fokus pada peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat.

“Tujuannya jelas, agar pengelolaan bisa lebih efisien, dan PDAM bisa memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan daerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad Dhafir menyoroti kewajiban PDAM untuk menyetorkan Pendapatan Hasil Daerah (PHD). Selama ini, menurutnya, hal tersebut belum berjalan optimal meskipun pemerintah daerah telah memberikan penyertaan modal yang cukup besar.

“Selama ini penyertaan modal kita cukup besar, bahkan mencapai sekitar Rp24 miliar sejak PDAM berdiri, termasuk subsidi sekitar Rp14 miliar. Seharusnya, dari investasi itu ada pendapatan yang bisa masuk ke daerah,” paparnya.

Namun, ia menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi PDAM adalah aturan yang menyatakan bahwa selama jumlah pelanggan belum mencapai 70 persen dari total Kepala Keluarga (KK) di Bondowoso, maka PDAM belum berkewajiban menyetor ke kas daerah.

“Aturan itu agak tidak masuk akal karena hampir tidak mungkin 70 persen KK di Bondowoso menjadi pelanggan PDAM. Karena itu, dengan perubahan izin Tirta nanti, kita berharap PDAM tidak lagi terikat aturan tersebut dan bisa lebih fleksibel serta berorientasi pada pelayanan dan kinerja,” pungkasnya.

1744129950993

Bupati Bondowoso dan DPRD Sepakati Perubahan Perda Pajak Daerah serta Bahas Raperda Perumda Ijen Tirta

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama DPRD Kabupaten Bondowoso menggelar Rapat Paripurna dengan sejumlah agenda penting yang menandai sinergi kuat antara eksekutif dan legislatif dalam mendorong pembangunan daerah, Senin (3/11/2025).

Dalam rapat tersebut, Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid, dan Ketua DPRD Bondowoso secara resmi menandatangani Persetujuan Bersama Penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di luar Program Pembentukan Peraturan Daerah Tahun 2025. Raperda tersebut berisi Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Bupati KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa penetapan Raperda ini bukan sekadar revisi teknis, tetapi merupakan instrumen penting untuk menyesuaikan dengan dinamika perkembangan peraturan perundang-undangan, sekaligus upaya mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak dan retribusi.

“Perubahan Perda ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, sehingga pada akhirnya mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Bondowoso,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan DPRD mengenai Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026.

Bupati menegaskan bahwa kesepakatan tersebut menjadi acuan penting dalam penyusunan APBD 2026. Ia juga menyoroti adanya pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat yang berdampak signifikan terhadap kondisi fiskal daerah.

“Saya mengimbau kepada seluruh aparatur pemerintah untuk terus berinovasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Mari kita optimalkan potensi sumber-sumber pendapatan daerah serta mengalokasikan anggaran untuk sektor-sektor produktif secara efektif dan efisien,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati menilai keberhasilan pelaksanaan agenda ini merupakan wujud kerja sama harmonis antara eksekutif dan legislatif. Sinergi tersebut menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan Bondowoso Berkah.

Pada kesempatan yang sama, Bupati juga menyampaikan Nota Penjelasan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Ijen Tirta Kabupaten Bondowoso.

Dalam penjelasannya, Bupati menegaskan bahwa penyusunan Raperda tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya di bidang penyediaan air bersih bagi masyarakat.

Bupati menyampaikan bahwa ada tiga alasan utama penyusunan Raperda ini diantaranya. Peran penting Perumda sebagai BUMD dalam menjamin ketersediaan air bersih yang merata dan berkualitas bagi masyarakat.

Selain itu ketidaksesuaian regulasi lama, yakni Perda Nomor 2 Tahun 1993 yang telah diubah dengan Perda Nomor 6 Tahun 2011, dengan perkembangan peraturan perundang-undangan dan kondisi daerah saat ini.

Serta kewajiban transformasi PDAM menjadi Perumda, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah.

“Kami berharap pembahasan Raperda ini berjalan efektif dan segera disetujui menjadi Peraturan Daerah, mengingat masih banyak agenda penting lain yang perlu kita selesaikan,” tutur Bupati.

Menutup sambutannya dengan nuansa santai, Bupati KH. Abdul Hamid Wahid membacakan pantun yang mengundang senyum para peserta rapat:

” Ke Tenggarang mampir ke rumah Pak Pairan, Kebetulan bersebelahan dengan rumah Pak Dahlan, Walau sekarang kita minim anggaran, Namun pemerintahan harus tetap berjalan,” uacapnya.

” Maksud hati menggandeng tangan Raisa, Apa daya Pak Markeso, bapaknya, marah dan tak ramah, Tantangan dan rintangan itu hal yang biasa,
Yang penting kita bisa wujudkan Bondowoso Berkah bersama-sama,”atanya.

Dengan selesainya agenda paripurna tersebut, DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso menegaskan komitmen bersama untuk terus memperkuat sinergi dan inovasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

 

1744129950993

Banggar DPRD Bondowoso Dorong Optimalisasi PAD dan Penguatan Ekonomi Daerah

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, — Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bondowoso menekankan pentingnya langkah konkret dalam memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memperkuat kemandirian fiskal daerah.

Hal ini disampaikan oleh Tohari, Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Bondowoso, dalam rapat paripurna pembahasan hasil akhir Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KU-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026.

Dalam laporannya, Tohari menjelaskan bahwa pembahasan antara Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bondowoso menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan daerah di tengah berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat.

“Banggar menekankan agar potensi PAD dapat dimaksimalkan secara rasional dan terukur, terutama setelah adanya pengurangan dana transfer daerah,” ujar Tohari.

Lebih lanjut, Banggar mengusulkan penerapan digitalisasi sistem pajak hotel, restoran, dan rumah makan guna meminimalisir kebocoran pajak. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dengan mendorong para camat selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) agar melakukan taksasi nilai objek pajak secara riil.

Banggar juga menyoroti perlunya perhitungan ulang terhadap target pendapatan dari sektor pajak hotel yang dinilai belum maksimal, serta pemanfaatan aset daerah berupa eks tanah bengkok kelurahan seluas ±38 hektare untuk kerja sama dengan pihak swasta, seperti PG Prajekan, agar potensi PAD dapat dioptimalkan.

Selain itu, pemerintah daerah diminta memiliki komitmen nyata dalam merealisasikan target penerimaan PAD tahun 2026 sebesar Rp327 miliar, dengan inovasi dan kebijakan yang terukur. Upaya ini diharapkan sejalan dengan optimalisasi terhadap 38.000 UMKM di Bondowoso sebagai penggerak ekonomi lokal dan pencipta lapangan kerja baru.

Banggar juga meminta pemerintah daerah meninjau ulang kerja sama dengan BUMN seperti PTPN dan Perhutani, agar memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap peningkatan PAD. Implementasi Perda Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Pengembangan Klaster Kopi Bondowoso juga diminta diperkuat, mengingat sektor kopi menjadi andalan ekonomi masyarakat Bondowoso.

Beberapa rekomendasi lainnya mencakup:

Penertiban kios, toko, dan los pasar daerah yang tidak dimanfaatkan;

Pemasangan flow meter pada usaha yang memanfaatkan air bawah tanah seperti hotel dan pabrik air minum;

Verifikasi data 5.865 guru ngaji penerima insentif agar lebih tepat sasaran;

Pengawasan lebih ketat terhadap wajib pajak hotel dan restoran melalui sistem transaksi real-time;

Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak yang rasional dan berbasis data;

Pemenuhan indikator untuk memperoleh Dana Insentif Fiskal tahun 2026; serta

Pengalihan anggaran gaji dan tunjangan penyuluh lapangan (yang akan menjadi pegawai pusat mulai 2026) untuk mendukung program infrastruktur pertanian.

Menurut Tohari, semua rekomendasi tersebut telah tertuang dalam dokumen resmi saran Banggar yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari laporan akhir.

Badan Anggaran DPRD Bondowoso menegaskan bahwa Kebijakan Umum Anggaran (KU) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026 telah disusun sesuai peraturan perundang-undangan. Nota kesepakatan antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso disebut sebagai hasil akhir pembahasan antara kedua pihak dalam rangka memastikan arah pembangunan daerah yang lebih efektif, efisien, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat

1744129950993

DPRD Bondowoso Gelar Rapat Paripurna Bahas Tiga Agenda Penting

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso menggelar Rapat Paripurna di Ruang Graha Paripurna DPRD pada Senin (3/11/2025)

Rapat Paripurna tersebut membahas tiga agenda utama, yaitu persetujuan penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di luar Program Pembentukan Daerah Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 mengenai Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Kemudian ,persetujuan bersama Nota Kesepakatan Rancangan Kebijakan Umum dan Rancangan Prioritas serta Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026.

Tak kalah pentingnya adalah penyampaian Nota Penjelasan Bupati Bondowoso atas Raperda tentang Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Ijen Tirta.

Rapat ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama DPRD dalam memastikan arah kebijakan daerah, terutama terkait pendapatan daerah, pengelolaan anggaran, serta peningkatan layanan publik melalui BUMD.

1744129950993

Bupati Bondowoso Resmikan Jembatan Besuk Klabang, Simbol Konektivitas dan Gotong Royong

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Bupati Bondowoso, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., meresmikan Jembatan Desa Besuk, Kecamatan Klabang, pada Sabtu (1/11/2025). Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, serta jajaran Forkopimda dan pejabat Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Bupati Hamid Wahid menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas selesainya pembangunan jembatan yang menjadi penghubung vital bagi aktivitas masyarakat di wilayah timur laut Bondowoso itu.

“Hari ini kita tidak sekadar menghadiri sebuah acara seremonial, tapi menjadi saksi terwujudnya seutas harapan yang kini terangkai nyata,” ujar Bupati.

Ia menegaskan, pembangunan jembatan tersebut bukan sekadar konstruksi dari beton dan baja, melainkan simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat akses serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

“Jembatan ini adalah jaminan bahwa para petani, pedagang, dan anak-anak sekolah di Desa Besuk tidak lagi harus berhadapan dengan kesulitan akses, terutama saat musim penghujan. Kini, arus ekonomi dan pendidikan dapat mengalir lebih lancar,” ungkapnya.

Bupati juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan jembatan tersebut. Ia berpesan agar masyarakat turut menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun demi keberlanjutan manfaatnya.

Sebagai penutup, Bupati Hamid Wahid membacakan pesan yang menggugah semangat gotong royong masyarakat Bondowoso:

“Jembatan bukan hanya penghubung dua tepi,
Tapi juga penyatu hati dan mimpi.
Dari Besuk hingga Klabang berseri,
Maju Bondowoso, bersama kita berdiri.”pungkasnya.

Jembatan Besuk diharapkan menjadi ikon kemajuan serta pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bondowoso. Pembangunan ini juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat konektivitas antarwilayah.

Peresmian ditutup dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Acara tersebut disambut tepuk tangan meriah dari warga setempat yang telah lama menantikan jembatan penghubung tersebut berdiri kokoh.

1744129950993

Kopi Bondowoso Tembus Pasar Internasional, Gubernur Jatim Lepas Ekspor ke Taiwan

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Bupati Bondowoso, H. Abd. Hamid Wahid, didampingi Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, menghadiri acara pelepasan ekspor kopi spesialti Arabika Java Ijen Raung ke Taiwan.

Kegiatan tersebut secara resmi dilepas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso,Sabtu 1/11/20225.

Dengan mengusung tema “Kopi Bondowoso Jawa Timur Go Internasional”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Bondowoso sebagai “Republik Kopi” serta mengurai solusi pengembangan kopi dari hulu hingga hilir.

Acara tersebut juga menegaskan peran Bondowoso sebagai salah satu daerah penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia.

Turut hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, jajaran Forkopimda, sejumlah pimpinan perangkat daerah Provinsi Jawa Timur, Direktur Wijaya Coffee, pengusaha asal Taiwan Mr. Fong Min Huang, Forkopimcam Sumberwringin, ADM Perhutani, kepala desa, barista kopi, pelaku UMKM, serta perwakilan petani kopi.

Bupati Bondowoso menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur atas dukungan nyata yang terus diberikan terhadap pengembangan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan.

“Ekspor ke Taiwan hari ini menjadi langkah penting dalam membuka pasar global. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa kopi Bondowoso memiliki daya saing tinggi dan menjadi kebanggaan Jawa Timur serta Indonesia,” ujar Bupati Hamid.

Ekspor perdana ini mengirimkan sekitar 10 ton kopi arabika berkualitas tinggi yang telah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG). Pengiriman tersebut menandai babak baru bagi para petani dan pelaku usaha kopi di Bondowoso dalam memperluas jangkauan pasar internasional.

Kopi spesialti yang diekspor merupakan jenis arabika pilihan yang diolah dengan standar ketat untuk menghasilkan cita rasa premium yang diminati konsumen mancanegara.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberhasilan ekspor ini menjadi bukti nyata kualitas dan penanganan pascapanen kopi Bondowoso yang telah diakui dunia.

“Peningkatan kualitas dan produktivitas kopi sangat penting agar terus mampu bersaing di pasar internasional,” tegas Gubernur Khofifah.

Dengan ekspor perdana ini, Bondowoso semakin meneguhkan diri sebagai salah satu sentra kopi arabika unggulan di Indonesia yang mampu menembus pasar global.

1744129950993

Haul ke-10 KH. Abdur Rahim dan Peresmian Masjid Cheng Hoo, Wujud Syukur dan Harmoni di Bondowoso

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Bupati Bondowoso melalui Asisten I, dr. M. Imron, menghadiri acara Haul ke-10 KH. Abdur Rahim sekaligus Peresmian Masjid Cheng Hoo Bondowoso, di Desa Gentong Kecamatan Taman Krocok ,Rabu,29/10/2025.

Dalam sambutannya, dr. Imron menyampaikan bahwa momentum haul bukan sekadar mengenang jasa para ulama, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur atas perjuangan dan keteladanan yang telah mereka wariskan kepada umat.

“Melalui ilmu dan bimbingannya, KH. Abdur Rahim telah menanamkan nilai-nilai keislaman serta membentuk masyarakat Bondowoso yang beriman dan berakhlakul karimah,” ujarnya.

Ia menegaskan, tugas generasi sekarang adalah meneruskan perjuangan para ulama dengan menjaga iman, menyebarkan dakwah yang menyejukkan, serta menumbuhkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

“Selama umat mencintai ulama dan meneladani akhlaknya, insyaallah keberkahan akan senantiasa menaungi Bondowoso,” tambahnya.

Selain memperingati haul, acara tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian Masjid Cheng Hoo Bondowoso. Menurut dr. Imron, masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol persaudaraan, keragaman, dan harmoni antar umat.

“Nama Cheng Hoo mengingatkan kita pada sejarah dakwah Islam yang menembus batas etnis dan budaya. Semoga masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang mempersatukan umat, serta memperkokoh semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah di Kabupaten Bondowoso,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan haul sebagai pengingat akan kefanaan hidup, sekaligus dorongan untuk memperbanyak amal kebajikan.

“Kita doakan semoga arwah KH. Abdur Rahim diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala khilafnya, dan ditempatkan di surga-Nya yang mulia,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Al-Mukarram KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo; KH. Abdul Aziz dari Pondok Pesantren Wali Songo Banyuwangi; Nyai Hajjah Rosyidah Yusuf dari Pondok Pesantren Darus Sholah Jember; serta KH. Ahmad Huzaini Baijuri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Bondowoso.
Acara juga dihadiri oleh para habaib, masyaikh, kiai, alim ulama, tokoh masyarakat, dan jamaah dari berbagai daerah.

1744129950993

Pemkab Bondowoso dan BRIN Teken Nota Kesepakatan Sinergi untuk Perkuat Riset dan Inovasi

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat riset dan inovasi sebagai dasar pembangunan daerah.

Komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) antara Pemkab Bondowoso dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlangsung di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (27/10).

Penandatanganan ini menjadi langkah strategis bagi Bondowoso dalam mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis bukti (evidence-based policy), sekaligus memperkuat ekosistem inovasi di tingkat daerah.

Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk membangun kebijakan yang ilmiah dan terukur.

“BRIN dan pemerintah daerah berkomitmen melaksanakan riset dan inovasi untuk mendukung kebijakan pembangunan daerah berbasis bukti, sekaligus memperkuat ekosistem inovasi di masing-masing daerah,” ujar Bupati Hamid.

Ia menambahkan, sinergi ini diharapkan dapat memperluas ruang kolaborasi riset dan mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Selain Kabupaten Bondowoso, penandatanganan NKS juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Batu, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Lombok Barat.Penandatanganan NKS tersebut merupakan bagian dari Kegiatan Apresiasi BRIDA/ BAPPERIDA Optimal dan Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah Tahun 2025.

Pihak BRIN menyambut baik langkah kolaboratif tersebut. Melalui kerja sama ini, BRIN berkomitmen mendorong lahirnya kebijakan daerah yang berbasis riset dan kajian ilmiah yang komprehensif, relevan, serta aplikatif.

“Kajian ini diharapkan menjadi dasar kebijakan pembangunan yang tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Forum sinergi riset ini juga diharapkan menjadi wadah kolaboratif untuk mengidentifikasi isu-isu strategis serta potensi kebutuhan daerah yang nantinya dapat diusulkan sebagai kajian kolaboratif bersama pada tahun 2026.

Dengan kerja sama ini, Kabupaten Bondowoso menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah yang siap membangun kebijakan publik berbasis riset dan inovasi menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Sekilas tentang Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) dengan BRIN

Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) merupakan dasar hukum kolaborasi antara BRIN dan pihak eksternal, termasuk pemerintah daerah, untuk memanfaatkan keahlian serta sumber daya dalam kegiatan riset dan inovasi.

Secara umum, objek dan ruang lingkup NKS meliputi:

Objek sinergi:
Kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), serta invensi dan inovasi di wilayah tertentu seperti provinsi atau kabupaten.

Ruang lingkup kerja sama:

Penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kolaborasi dalam riset, pengembangan, dan penerapan hasil inovasi.

Pemanfaatan invensi dan inovasi secara berkelanjutan.

Dukungan terhadap pembangunan daerah berbasis riset dan inovasi.

Pembentukan tim teknis untuk pelaksanaan kegiatan dalam NKS.

Melalui kesepakatan ini, BRIN dan pemerintah daerah berkomitmen memperkuat ekosistem riset, meningkatkan daya saing daerah, serta memastikan kebijakan pembangunan berjalan berdasarkan bukti ilmiah.

 

1744129950993

Aji dan Della Dinobatkan Sebagai Duta Golkar 2025

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Setelah melalui proses seleksi ketat, ajang pemilihan Duta Golkar 2025 akhirnya menobatkan dua peserta terbaik, yakni Aji dan Ginting, sebagai Duta Golkar terpilih tahun ini. Keduanya berhasil menyisihkan 18 finalis lainnya dalam ajang yang digelar oleh DPD Partai Golkar Kabupaten Bondowoso.

Della Febriani Br Ginting, mahasiswi semester V Politeknik Universitas Jember Kampus Bondowoso, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menilai, keterlibatan generasi muda dalam politik merupakan hal penting untuk kemajuan bangsa.

“Seperti yang sudah dijelaskan oleh Pak Ady Kriesna sebelumnya, anak muda tidak boleh anti terhadap politik. Kami sebagai generasi muda ingin memberikan ide dan gagasan baru agar politik menjadi lebih stabil, kreatif, dan inovatif,” ujar Dela

Ia juga menambahkan, ketertarikannya mengikuti ajang ini berawal dari peran kakak-kakak alumni Duta Golkar tahun 2021 dan 2023 yang kini berkarir aktif di Partai Golkar.

“Kami melihat bagaimana mereka difasilitasi dan berkembang melalui wadah ini, sehingga kami pun ingin berkontribusi,” imbuhnya.

Sementara itu Domas Aji Darmawan yang biasi dipanggil Aji ini adalah pemuda lulusan SMK Negeri 3 Bondowoso yang berencana melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Jember ini menyampaikan komitmennya untuk menjalankan amanah sebagai Duta Golkar selama dua tahun ke depan.

“Ke depan, saya ingin lebih aktif di media sosial dan kegiatan kemasyarakatan. Misalnya dengan mengadakan kegiatan sosial seperti menjaga kebersihan lingkungan, serta memperkuat peran anak muda melalui platform digital,” tutur Aji.

Melalui ajang ini, Partai Golkar Bondowoso berharap munculnya Duta Golkar 2025 dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan politik secara positif serta kreatif.

 

1744129950993

Ady Kriesna : 20 Finalis Duta Golkar Bisa Minta Apa Saja Untuk Pengembangan Diri

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menegaskan bahwa ajang Duta Golkar merupakan bentuk investasi partai terhadap generasi muda Bondowoso. Kegiatan dua tahunan ini bertujuan memberikan ruang bagi anak muda untuk mengasah potensi, minat, dan bakat mereka.

“Setiap dua tahun sekali, kami mengadakan ajang Duta Golkar sebagai media seleksi dan pengasahan potensi generasi muda Bondowoso. Dengan begitu, teman-teman muda memiliki ruang untuk menyalurkan minat dan bakatnya,” ujar Ady Kriesna, saat ditemui usai kegiatan, Minggu (26/10/2025).

Menurutnya, sebanyak 20 finalis yang berhasil lolos ke babak grand final otomatis menjadi Duta Golkar selama dua tahun ke depan.

Dikatakan bahwa dalam masa tersebut, para finalis dapat mengajukan permintaan kepada Partai Golkar untuk kegiatan pengembangan diri, seperti pelatihan public speaking, grooming, maupun kegiatan lain sesuai bakat masing-masing.

“Yang mereka minta bukan uang saku, tetapi fasilitas untuk mengasah kemampuan. Jika ada yang ingin berkarier di dunia modeling atau bidang lain sesuai potensinya, Golkar akan memfasilitasi sepenuhnya,” tegas Kriesna.

Ia menambahkan, bagi pemenang Duta Golkar kategori laki-laki dan perempuan, partai juga memberikan beasiswa pendidikan setiap bulan selama masa jabatan. Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk menunjang pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.

Lebih lanjut, Kriesna menjelaskan bahwa ajang Duta Golkar bukan sekadar kompetisi, melainkan juga sarana pendidikan politik bagi anak muda. Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan Bondowoso di masa mendatang.

“Dua puluh tahun ke depan, wajah Bondowoso akan ditentukan oleh anak muda. Politik adalah salah satu spektrum utama dalam perubahan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Karena itu, penting bagi mereka untuk memahami bahwa politik itu baik—yang tidak baik hanyalah perilaku politiknya,” jelasnya.

Ady berharap, generasi muda tidak bersikap apatis terhadap politik, tetapi mampu menjadi pelaku aktif dalam menciptakan politik yang sehat dan berintegritas.

“Kalau kita lihat, ada kegiatan seperti ini untuk menumbuhkan generasi muda Bondowoso memang membutuhkan biaya, tetapi bagi kami, investasi terhadap masa depan anak muda jauh lebih berharga. Masa depan mereka lebih mahal dari berapa pun dana yang dikeluarkan,” pungkasnya.

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih